94% Tingkat Kesesuaian Pengangkutan Oleh PT Jasa Medivest
Evaluasi Pengelolaan Limbah Medis Padat di RSGM Unpad: Studi Kasus dan Rekomendasi
Pendahuluan
Pengelolaan limbah medis merupakan aspek penting dalam operasional rumah sakit. Limbah medis yang tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan risiko kesehatan dan lingkungan. Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Universitas Padjadjaran telah melakukan evaluasi terhadap sistem pengelolaan limbah medis padat mereka. Studi kasus ini bertujuan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dari sistem pengelolaan limbah medis padat di RSGM Unpad dan memberikan rekomendasi untuk perbaikan.
Latar Belakang
RSGM Unpad, sebagai salah satu institusi pendidikan dan layanan kesehatan, menghasilkan berbagai jenis limbah medis padat setiap harinya. Limbah ini mencakup benda tajam, limbah infeksius, dan limbah farmasi yang harus dikelola sesuai dengan peraturan pemerintah untuk mencegah dampak negatif terhadap kesehatan dan lingkungan.
Metodologi
Evaluasi ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Data diperoleh melalui observasi langsung, wawancara dengan petugas pengelola limbah, dan analisis dokumen terkait. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. 56 Tahun 2015 menjadi acuan utama dalam penilaian kesesuaian pengelolaan limbah medis padat di RSGM Unpad.
Hasil dan Pembahasan
Karakteristik Limbah Medis Padat
Limbah medis padat di RSGM Unpad terdiri dari limbah infeksius, benda tajam, dan limbah farmasi. Karakteristik limbah ini menentukan metode pengelolaan yang harus diterapkan, termasuk pengurangan, pemilahan, penyimpanan, dan pengangkutan.
Evaluasi Pengurangan dan Pemilahan Limbah
RSGM Unpad telah melakukan upaya pengurangan limbah dengan meminimalkan penggunaan material yang menghasilkan limbah berbahaya. Pemilahan limbah dilakukan di sumbernya dengan menggunakan kantong dan wadah berwarna sesuai jenis limbah. Namun, masih ditemukan beberapa kekurangan dalam implementasi pemilahan, seperti kurangnya sosialisasi kepada staf medis tentang pentingnya pemilahan yang benar.
Evaluasi Penyimpanan Limbah
Penyimpanan limbah medis padat di RSGM Unpad dilakukan di Tempat Penampungan Sementara (TPS) yang dilengkapi dengan fasilitas penyimpanan yang sesuai standar. TPS tersebut memiliki ventilasi yang baik, lantai kedap air, dan tanda bahaya yang jelas. Namun, ada beberapa aspek yang perlu diperbaiki, seperti peningkatan frekuensi pembersihan dan pemeriksaan rutin kondisi TPS.
Evaluasi Pengangkutan Limbah
Limbah medis padat diangkut oleh PT Medivest, penyedia jasa pengelolaan limbah B3 yang bekerja sama dengan RSGM Unpad. Proses pengangkutan dilakukan 94% sesuai dengan prosedur yang ditetapkan, namun perlu adanya peningkatan koordinasi antara pihak rumah sakit dan penyedia jasa untuk memastikan jadwal pengangkutan yang lebih teratur. Hasil 94% tingkat kesesuaian pengangkutan membuktikan bahwa PT Jasa Medivest berkomitmen dalam mengelola Limbah B3 medis dengan aman dan terpercaya
Kesimpulan
Evaluasi menunjukkan bahwa RSGM Unpad telah menerapkan sebagian besar peraturan pengelolaan limbah medis padat sesuai dengan standar yang berlaku. Meskipun demikian, ada beberapa area yang memerlukan perbaikan, seperti sosialisasi pemilahan limbah, peningkatan kebersihan TPS, dan koordinasi pengangkutan limbah.
Rekomendasi
- Sosialisasi dan Pelatihan: Meningkatkan sosialisasi dan pelatihan kepada seluruh staf medis tentang pentingnya pemilahan limbah yang benar.
- Peningkatan Kebersihan TPS: Menetapkan jadwal pembersihan dan pemeriksaan rutin untuk memastikan TPS selalu dalam kondisi yang baik.
- Koordinasi Pengangkutan: Memperbaiki koordinasi dengan penyedia jasa pengelolaan limbah untuk memastikan pengangkutan limbah dilakukan tepat waktu.
Penutup
Pengelolaan limbah medis yang baik merupakan tanggung jawab bersama antara pihak rumah sakit dan penyedia jasa pengelolaan limbah. Dengan perbaikan yang terus menerus, RSGM Unpad dapat menjadi contoh yang baik dalam pengelolaan limbah medis padat dan berkontribusi terhadap kesehatan masyarakat dan lingkungan yang lebih baik.
Sekilas Tentang Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Padjajaran
RSGM Unpad merupakan pengembangan dari Klinik Kerja Mahasiswa yang telah berdiri di lokasi Kampus Unpad Sekeloa sejak tahun 1979. Klinik ini menempati lantai satu dari gedung Fakultas Kedokteran Gigi yang terdiri dari tiga lantai. Tahun 1986 bangunan klinik baru dibangun di tapak yang sekarang berdiri gedung Cleft Center. Klinik ini khusus untuk menampung sumbangan dental unit dari Universiteit Utrecht, yang kemudian dipergunakan untuk Konservasi Gigi dan Kedokteran Gigi Anak.
Pada tanggal 27 Juni 2002 status Klinik Kerja Mahasiswa ditingkatkan menjadi Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) seiring dengan terbitnya Surat Izin Sementara dari Departemen Kesehatan, yang kemudian berubah menjadi Izin Tetap pada tahun 2005. Tahun 2006 dengan dukungan dana dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Gubernur saat itu, Danny Setiawan meresmikan gedung baru berlantai empat untuk RSGM Unpad. Tambahan gedung ini berlanjut dengan pemanfaataan gedung bekas Fakultas Pasca Sarjana dan Fakultas Ilmu Komunikasi serta sumbangan gedung Cleft Center dari Masyarakat Jepang.
RSGM kemudian ditetapkan sebagai Rumah Sakit Khusus Kelas A oleh Kemneterian Kesehatan pada tahun 2015. Saat ini RSGM memberikan pelayanan rawat jalan semua spesialisasi kedokteran gigi, rawat inap, bedah, dan layanan gawat darurat 24 jam.